Selasa, 30 April 2013

Diperkosa dua kuli Bangunan

Aduuuh! Berisiknya. Padahal di hari libur ini aku pengen istirahat sepuasnya, maklum sebagai mahasiswi jurusan hukum tiap harinya selalu disibukan dgn tugas tugas dan tugas, eh disaat hari minggu yang dinanti-nanti buat tidur seharian malah berisik banget di dapur padahal baru jam 8 pagi. Aku baru ingat kalau sekarang adalah hari pertama renovasi dapur, Aku pun terpaksa bangun.
Setelah selasai Mandi dengan hanya berbalut kain handuk, aku menuju ke loteng untuk menjemur cucian yang baru saja ku cuci sambil mandi barusan, karena lotengnya menghadap kebelakang, aku melihat dua pria yang satu sedang membuat adonan semen dan yang lainnya membawa adonan itu kedalam, mereka masih sangat muda mungkin sebaya denganku. Hatiku sedikit berdesir ketika melihat pria yang sedang membuat adonan itu, bagaimana tidak, dia bekerja dengan bertelanjang dada, warna kulitnya yang kuning, perut rata, dan juga dadanya yang benar-benar bidang dengan sedikit bulu ditambah lagi dengan peluh yang membuat tubuhnya berkilau membuat hasratku terbakar. Aku menjadi salting saat dia meliriku sambil tersenyum, dan akupun membalas senyumnya.
Setelah selesai aku turun dari loteng dan aku sangat terkejut ternyata pria tadi sudah menungguku dibawah tangga masih bertelanjang dada, tak ada prasangka buruk jadi aku pun turun saja, namun setelah kami berhadapan, dia langsung menyergapku, aku kaget dan akupun berusaha untuk menaiki tangga lagi namun sayang dia malah menarik handuk yang menempel ditubuhku, aku yang hanya berbalut kain handuk, kini telah telanjang bulat namun aku terus berusaha naik tangga, namun dia berhasil menyusulku dan langsung menerkamku sehingga posisiku kini tiarap dan dia tepat berada diatas tubuh telanjangku, dada bidangnya terasa genyal menekan punggungku dan bulunya membuat punggungku geli. Kedua tangannya mulai masuk kebelahan ketiakku dan langsung meremas kedua susuku. Aku menjerit, namun dia seolah-olah tak mengiraukan teriakanku, aku baru sadar kalau papah dan mamah sedang mengantar adik picnik keluar kota. Pikiranku semakin kalut, aku terus memberontak namun aku kalah kuat dengannya. Mendadak tubuhku menjadi sangat lemas saat dia menjilati bawah telingaku, tanpa aku sadari dia membalikan tubuhku hinggi kedua puting susuku tepat berada didepan wajahnya, dia langsung mngulum puting kanan ku. "AARRGGHHHH!!" rasanya sangat geli, namun benar_benar nikmat, ini adalah pengalaman pertamaku diperlakukan seperti ini, karena sebelumnya aku adalah cewek tertutup apalagi sama pria.
"AAARRGGH..!!! Ja...ja...ngan, a!"
tapi dia semakin ganas menyedot putingku bergantian,dan kini tangan kanannya menyeruak menyentuh bibir vaginaku, "TIIDAAAK!!" aku menggeliat, tubuhku serasa disetrum, jarinya mulai menyibakan bulu jembutku dan mulai masuk menusuk-nusuk memekku. "OOHHHH..! AAAAAAHHH!! Sakit..!" aku terus berteriak namun dia masih saja menyedot sambil sesekali menyupang susuku.
dia bangkit dan membuka celana jeans kumelnya sekaligus celana dalamnya, WOW!! Untuk pertama kalinya aku melihat langsung wujud dari sebuah anatomi pria yang biasa disebut KONTOL, warnanya agak coklat kehitaman, panjang, besar dan mencuat keras dengan layar bulu jembut yang lebat,.
dia kembali mengulum puting susuku, namun kali ini aku merasakan sesuatu yang hangat, kenyal dan besar yang menekao pahaku. "AAHH..!" Aku merasakan sesuatu yang akan keluar dalam diriku, seperti ingin pipis dan... "AAHHHHHH!!!" cairan memekku meluber. Dia berhenti, dan tersenyum mesum padaku. Dia naik 3 anak tangga dan mengangkangiku sehingga kontolnya tepat berada didepan wajahku, dia menampar-namparkan makhluk kenyal itu ke pipiku, bau khas pria mulai tercium namun anehnya bukan jijik yang kurasakan melainkan nafsuku semakin memuncak.
"Buka mulutmu!" dia bicara padaku.
Apa? Dia akan menyumbat mulutku dengan kontol besarnya.? Mana muat?
"Buka cepetan!" dia kembali berkata sambil menekan kedua pipiku sehingga mulutku terbuka. Dan "Sleb!" kontolnya masuk kedalam mulut mungilku. Rasanya ingin muntah, mual, namun dia malah memaju mundurkan pinggulnya hingga jembutnya menyentuh hidungku.
Dia terus memompa mulutku, matanya merem melek sambil sesekali menganga.. Hanya desahannya yang ku dengar... "AAHHH!!!! uh..! AAHH! Hah!! Mulutmu enak, anget!" dia meracau sambil memejamkan mata. Nafasku sulit ku hirup.
"Gila! Loe lagi ngapain, wan?" kami terkejut ketika kami berdua melihat pria yang satunya lagi sedang menonton kami.
"Gak usah banyak ngomong! Cepet gabung aja!" Pria yang sedang ku kulum ini malah mengajak temannya itu dan kulihat temannya melucuti semua pakaiannya hingga ikut bertelanjang bulat, dan waw lagi, kontolnya lebih besar. Dia mulai jongkok tepat didepan kemaluanku.
"Wah.. Memeknya dah basah nih!" dia berkata, lagi-lagi kurasakan sebuah jari keluar masuk dalam memekku. Kali ini aku tak bisa berteriak karena mulutku masih disumpal sebuah kontol. Pinggulku terangkat keatas, rasanya mulai dari ubun-ubun hingga ujung kakiku serasa disetrum saat aku merasa jari dimemekku membesar, Sakiiiiit,.! Aku menggeliat geliat, aku tak sadar kalo aku sedang di perkosa diatas tangga oleh dua pria tukang kuli bangunan, ternyata yang ada dalam memekku bukanlah jari tapi sebuah kontol yang besar itu, lengkap sudah kedua lubang mulutku kini terisi kontol-kontol besar.
"Aahh.. Memekmu gurih! Enak,.! Ahh..!"
"sama! Mulutmu juga enak, ayo sedot! Ahhh!! Enak sayang..! Sedot terus!"
kedua pria itu terus meracau tak karuan, keduanya mulai mempercepat entotannya hingga membuat aku kewalahan. Ingin sekali aku berteriak. Tp mulut ini masih terisi penuh, hanya desahan yang aku keluarkan. "Hos..hos... Hos..."
"AAAAAAAAHHH!! Enak! aAAAHH bentar lagi gua keluar."
aku merasakan kontol dalam memekku membengkak dan CROT! Crot! CROTT!! AAAAAHH!" rahimku serasa disemprot hingga membuat Aku kelojotan.
"gua juga! AAaAH..! Gua mau bucat!! aAaAAAAHHH!!" mulutku serasa membengkak dan CROT! CROT..! CROOOTT!! " kerongkonganku terisi penuh, aku tersedak hingga cairan putih itu sedikit keluar dari mulutku, dan kebanyakan termakan olehku, rasanya benar-benar membuat mual. Aku telanjang diatas tangga, dan kedua pria itu meninggalkanku setelah mereka berpakaian tanpa kata dan tanpa busana. O EM JI..! Gue merasa sedih tapi nikmat banget!!

Kamis, 04 April 2013

Diperkosa tetangga (Teman suamiku) II

Dia berjalan mendekati wajahku kini kontol itu semakin nampak jelas karena berada tepat depan pipiku, warna kontol itu tidak begitu hitam, yang benar-benar membuat aku kagum adalah ukurannya yang begitu panjang,besar dan sangat keras dengan urat yang tercetak jelas membuat kontol itu nampak semakin perkasa beda sekali dengan milik Mas Adi suamiku, tapi tetap aku tak bisa berbuat apa-apa kepalaku masih pusing bekas tamparan dia, aku hanya bisa melototi kontol tetanggaku ini.
Mas Ridwan memukul-mukulkan kontolnya ke pipiku. Oh God! Aku merasakan betapa keras dan hangatnya benda itu. Setelah tiga kali dia menampar pipiku dengan kontol perkasanya kini dia mengangkangi leherku hingga kontolnya benar-benar tepat didepan mulutku. Selain kontolnya aku juga kini menyaksikan tubuh nya yang begitu atletis, pria sejati, lehernya yang begitu kokoh, Dadanya yang bidang dengan bulu-bulu halus, dan juga perut sixpack dengan bulu dari pusar hingga menyambung dengan jembutnya, aahh... Dadaku kini serasa panas.
Dia menjamah bibirku dengan jari kasarnya dan kemudian dia membuka mulutku dengan jarinya hingga aku menganga dan seketika 'BLES' aku merasakan sesuatu yang kenyal,hangat,dan besar masuk kedalam kerongkonganku hingga membuat aku sedikit sesak.
"AARGGH." Untuk pertama kalinya Mas Ridwan bersuara.
Dia memompa mulutku, maju mundur maju mundur dan seterusnya beberapa kali aku tersedak, di mulutku kurasakan ada rasa asin yang menetes dari kontol mas Ridwan itulah precum Mas Ridwan.
"Aargh... mulutmu anget kali mbak." Mas Ridwan kini mulai berkata-kata, aku tak bisa menjawab karena mulutku masih disumpal kontolnya.
Mas Ridwan semakin cepat memaju mundurkan pantatnya dan desahannya pun semakin keras.
"AAARGGHHH!! Ohh.. AAARGGH OHHH!! Enak banget mulutmu mbak win! AARGGHH! " dia semakin meracau dan aku merasakan kontolnya membesar dan berdenyut-denyut di dalam mulutku dan seketika...
"Oh NOOOOO! AAAAAAAAAAARRGGGHH!" Mas Ridwan berteriak bersamaan dengan kurasakannya semburan dalam mulutku, lengket,asin dan begitu banyak hingga aku tersedak.
Dia mencabut kontolnya dari mulutku masih ku lihat sisa pejuh diliang kencingnya,tapi kontolnya masih ngacung keras tak berubah sedikitpun hanya warna kepala kontolnya saja yang jadi keungu-unguan dan kini dia turun dari kasur.
Huh... Aku hanya menghela nafas, akhirnya semua ini telah berakhir.. Ohh.. Tidak, kulihat dia kini naik kasur lagi tepat di antara pahaku.
"Jangan! mas! Jangan lakukan itu!" suaraku kembali karena aku tak mau ada kontol lain selain kontol suamiku yang masuk memekku. Tapi mas Ridwan kembali membisu.
"Aargghh..!" aku mendesah saat kurasakan lidahnya yang hangat menjilati liang memekku.
"AAAAAAAAAAAAARRRGGGHH!! kini aku bukan lagi mendesah tapi menjerit saat sesuatu yang besar menyeruak masuk liang memekku, Oh tidak Dia kini mengentot memekku. Semakin cepat semakin cepat semakin cepat... Hingga menghapus rasa sakit itu kini aku menikmati tiap hentakannya, oh yah kontolnya begitu memenuhi memekku, aku tak pernah merasakan senikmat ini saat dientot mas Adi.
"Ohh... Mas Ridwan, Kontolmu mas... ohh,.!" mulutku mulai tak terkendali.
"Kenapa dengan kontolku? enak? Hah? Kamu sukakan? Hah? Ini rasakan! Aaargh" tak kusangka dia menjawabku sambil terus menghentak-hentakan kontolnya dengan keras.
"Yah..! Mas! Enak! Terus mas! Entot aku! Mas! Aaarggh! Ewe aku, mas! Kontolmu hebat, mas! aargggghhh!" mulutku kini sudah bukan sekutuku lagi, mendengar ucapanku Mas Ridwan semakin bernafsu kulihat urat nadi dilehernya menjalar jelas, oh dia nampak semakin macho. Dan "Aaaarrggghhhh!"aku orgasme, tubuhku semakin lemas, tetap saja Mas Ridwan terus menggenjotku dan
"Aaaarggghhh..! Yah..! Aarggh..! Aku mau keluar!! Aaargghh! " dan " Crot..! crot.! Crot...!" didalam memekku serasa ditembak oleh pejuhnya.. Dan dia langsung menjatuhkan diri tepat menindih tubuh telanjangku,aku merasakan kepuasaan yang seharusnya tak kurasakan. Lama dia berada diatasku dan setelah kontolnya keluar dengan sendiri dia langsung berpakaian dan langsung pamitan tak lupa dia meminta maaf atas kejadian yang baru saja terjadi sekaligus dia berterimakasih untuk sepiring nasi dan lauknya PLUS MEMEKKU.,

Selasa, 02 April 2013

Diperkosa Tetangga (Teman suamiku) I

"mba... Permisi..!" terdengar dari balik pintu suara orang memanggilku. Aku keluar dari kamar dan langsung membukakan pintu, oh ternyata Mas Ridwan tetanggaku dia berdiri dengan membawa sebuah piring kosong ditangan kirinya.
" Mas Ridwan,? aduh mas,Mas Adi (suamiku) nya lagi gak ada di rumah, Mas." aku langsung berkata seperti itu karena memang tetanggaku ini teman dekatnya Mas Adi suamiku, tiap malam mereka selalu maen kartu, maen catur ataupun hanya sekedar ngobrol bareng.
"nggak, bak win! Aku kesini cuma mau minta nasi sepiring tadi berangkat kerja aku lupa gak masak, istriku dah 3 hari kemarin kan belum balik lagi dari ibunya,bisa?." Mas Ridwan ternyata hanya ingin meminta sepiring nasi oh ternyata dugaanku salah.
"ayo masuk,mas. Banyak kok!" kamipun langsung masuk dan menuju dapur berdua.
"Mas Adi kemana,mbak Win?" Mas Ridwan membuka pembicaraan.
"keluar kota, Mas. biasa urusan kerjaan.." aku menjawab dengan sedikit senyuman.
"wah! Lg Kesepian d0ng? Hahah"
"ah udah biasa,mas." aku menjawabnya sambil memindahkan nasi ke piring mas Ridwan.
"Mas kali yang kesepian?" entah kenapa aku meneruskan pembicaraanku.
"yah ni mbak win, baru kali ini aku ditinggal istriku, biasanya kami kemana-mana selalu bareng,mana udah tiga hari tiga malam."
Kemudian Mas RidwanLama tertegun.
"sekalian aja mas, tadi Aku masak lauk kebanyakan" aku langsung berdiri mengambil lauk pauk dari lemari.dan seketika aku kaget ketika ada tangan yang begitu kokoh memeluk erat tubuhku. Aku langsung berusaha untuk berbalik tapi tak bisa Pegangannya terlalu kuat.
"Mas.! Apa apaan ini?? Mas! Lepaskan! Awas kalau kamu macam-macam, Mas!" suaraku sedikit membentak tapi Dia tak bersuara sedikitpun yang kudengar hanya desahan nafas berat dibelakang kuduk ku hingga membuat aku jengah.. Kini tangan kirinya mulai naik dan meremas payudaraku sontak saja aku langsung berontak sekuat tenaga karena aku tak mau menghianati suamiku tapi sayang tenaga ku tak ada apa-apanya akhirnya akupun semakin lemas dan kini puting susu ku sudah mengeras bukan hanya yang dia remas tapi kedua-duanya, aku hanya bisa berkata lirih yang justru malah membuat tetanggaku ini semakin liar.
"jangan mas, jangan lakukan ini.. Aaagghh... , MAS! " hanya kata-kata yang masih bisa aku gunakan untuk melawan tapi Mas Ridwan tetap tak bersuara.
Aku disered dari belakang menuju kamarku dan aku langsung dilempar ke kasurku hingga aku tersungkur, dia meraihku kembali dan kini tanpa aku kira dia menamparku terus menerus hingga aku menjerit kesakitan kemudian aku dicekik hingga kelojotan karena sesak tapi ku lihat dia semakin nafsu, ternyata dia adalah tipe pria yang kasar.
Mataku serasa keluar ketika dia menjepit puting ku dengan sangat keras.
"aaahh... Sakit, Anj*ng!" aku berusaha mencercanya.
Tapi dia semakin buas, disobeknya bajuku beserta BH ku hingga benar-benar dia berhadapan dengan dua puting yang sangat mencuat.
Kemudian dia mengulum putingku bergantian .
"AAARGGHH...! Jangan Mas!" aku memukul mukul kepala dia dengan kedua tanganku membuat dia berhenti dan langsung menampar
Pipiku dengan sangat keras membuat aku lemas, mataku mulai berkunang kepalaku pusing dan aku seperti kehilangan semua tenagaku setelah melihat aku benar-benar tak berdaya dia melanjutkan menyedot putingku.
"Aah... Ah...ah... Mas,. Ah..." kini hanya rintihanku yang keluar dari mulutku, kepala ini serasa sangat berat.
Dia menurunkan bibirnya ke bawah hingga pusar dan "BRET" dia menyobek celanaku hingga kini aku hanya memakai celana dalam saja tapi itu tak lama karena dia langsung menyobek celana dalamku hingga kini nampaklah daerah rahasiaku dengan jembutnya dia langsung mengecup,menjilat dan menyedot memekku dengan buas.
"Aaargggh.... argh... Mas..! Jangan!" tiba-tiba air mataku keluar entah karena aku merasa aku tlah menghianati suamiku atau karena aku menikmati permainan ini aku tidak mengerti yang jelas dia membuat aku benar-benar kesakitan.
Dia bangkit dan langsung membuka kaosnya dalam keremangan aku menyaksikan dada seorang pria yang sangat bidang dengan warna kulit kuning langsat entah kenapa aku jadi mulai terangsang apa karena tubuh nya sangat jauh berbeda dengan tubuh suamiku yang buncit entahlah yang jelas kini aku mulai menikmati.
Dia kembali menyedot memekku.. Tak lama dia memasukan telunjuknya kedalam memekku.
"AAARGGHHH" aku menjerit.
Dia memaju mundurkan telunjuknya,memutar-mutarkan didalam memekku dan mencabutnya. Dia memasukan lagi jarinya tapi kini dua jari sekaligus.
"AAAAAAAARGGHHH!! tolong!" aku semakin menjerit.
Setelah dia puas dengan jarinya dia bangkit dan melepaskan jeans nya Serta celana dalamnya hingga kini nampak sebuah kontol yang begitu besar panjang dan sangat berurat jauh beda dengan kontol suamiku...

Bersambung...