Selasa, 02 April 2013

Diperkosa Tetangga (Teman suamiku) I

"mba... Permisi..!" terdengar dari balik pintu suara orang memanggilku. Aku keluar dari kamar dan langsung membukakan pintu, oh ternyata Mas Ridwan tetanggaku dia berdiri dengan membawa sebuah piring kosong ditangan kirinya.
" Mas Ridwan,? aduh mas,Mas Adi (suamiku) nya lagi gak ada di rumah, Mas." aku langsung berkata seperti itu karena memang tetanggaku ini teman dekatnya Mas Adi suamiku, tiap malam mereka selalu maen kartu, maen catur ataupun hanya sekedar ngobrol bareng.
"nggak, bak win! Aku kesini cuma mau minta nasi sepiring tadi berangkat kerja aku lupa gak masak, istriku dah 3 hari kemarin kan belum balik lagi dari ibunya,bisa?." Mas Ridwan ternyata hanya ingin meminta sepiring nasi oh ternyata dugaanku salah.
"ayo masuk,mas. Banyak kok!" kamipun langsung masuk dan menuju dapur berdua.
"Mas Adi kemana,mbak Win?" Mas Ridwan membuka pembicaraan.
"keluar kota, Mas. biasa urusan kerjaan.." aku menjawab dengan sedikit senyuman.
"wah! Lg Kesepian d0ng? Hahah"
"ah udah biasa,mas." aku menjawabnya sambil memindahkan nasi ke piring mas Ridwan.
"Mas kali yang kesepian?" entah kenapa aku meneruskan pembicaraanku.
"yah ni mbak win, baru kali ini aku ditinggal istriku, biasanya kami kemana-mana selalu bareng,mana udah tiga hari tiga malam."
Kemudian Mas RidwanLama tertegun.
"sekalian aja mas, tadi Aku masak lauk kebanyakan" aku langsung berdiri mengambil lauk pauk dari lemari.dan seketika aku kaget ketika ada tangan yang begitu kokoh memeluk erat tubuhku. Aku langsung berusaha untuk berbalik tapi tak bisa Pegangannya terlalu kuat.
"Mas.! Apa apaan ini?? Mas! Lepaskan! Awas kalau kamu macam-macam, Mas!" suaraku sedikit membentak tapi Dia tak bersuara sedikitpun yang kudengar hanya desahan nafas berat dibelakang kuduk ku hingga membuat aku jengah.. Kini tangan kirinya mulai naik dan meremas payudaraku sontak saja aku langsung berontak sekuat tenaga karena aku tak mau menghianati suamiku tapi sayang tenaga ku tak ada apa-apanya akhirnya akupun semakin lemas dan kini puting susu ku sudah mengeras bukan hanya yang dia remas tapi kedua-duanya, aku hanya bisa berkata lirih yang justru malah membuat tetanggaku ini semakin liar.
"jangan mas, jangan lakukan ini.. Aaagghh... , MAS! " hanya kata-kata yang masih bisa aku gunakan untuk melawan tapi Mas Ridwan tetap tak bersuara.
Aku disered dari belakang menuju kamarku dan aku langsung dilempar ke kasurku hingga aku tersungkur, dia meraihku kembali dan kini tanpa aku kira dia menamparku terus menerus hingga aku menjerit kesakitan kemudian aku dicekik hingga kelojotan karena sesak tapi ku lihat dia semakin nafsu, ternyata dia adalah tipe pria yang kasar.
Mataku serasa keluar ketika dia menjepit puting ku dengan sangat keras.
"aaahh... Sakit, Anj*ng!" aku berusaha mencercanya.
Tapi dia semakin buas, disobeknya bajuku beserta BH ku hingga benar-benar dia berhadapan dengan dua puting yang sangat mencuat.
Kemudian dia mengulum putingku bergantian .
"AAARGGHH...! Jangan Mas!" aku memukul mukul kepala dia dengan kedua tanganku membuat dia berhenti dan langsung menampar
Pipiku dengan sangat keras membuat aku lemas, mataku mulai berkunang kepalaku pusing dan aku seperti kehilangan semua tenagaku setelah melihat aku benar-benar tak berdaya dia melanjutkan menyedot putingku.
"Aah... Ah...ah... Mas,. Ah..." kini hanya rintihanku yang keluar dari mulutku, kepala ini serasa sangat berat.
Dia menurunkan bibirnya ke bawah hingga pusar dan "BRET" dia menyobek celanaku hingga kini aku hanya memakai celana dalam saja tapi itu tak lama karena dia langsung menyobek celana dalamku hingga kini nampaklah daerah rahasiaku dengan jembutnya dia langsung mengecup,menjilat dan menyedot memekku dengan buas.
"Aaargggh.... argh... Mas..! Jangan!" tiba-tiba air mataku keluar entah karena aku merasa aku tlah menghianati suamiku atau karena aku menikmati permainan ini aku tidak mengerti yang jelas dia membuat aku benar-benar kesakitan.
Dia bangkit dan langsung membuka kaosnya dalam keremangan aku menyaksikan dada seorang pria yang sangat bidang dengan warna kulit kuning langsat entah kenapa aku jadi mulai terangsang apa karena tubuh nya sangat jauh berbeda dengan tubuh suamiku yang buncit entahlah yang jelas kini aku mulai menikmati.
Dia kembali menyedot memekku.. Tak lama dia memasukan telunjuknya kedalam memekku.
"AAARGGHHH" aku menjerit.
Dia memaju mundurkan telunjuknya,memutar-mutarkan didalam memekku dan mencabutnya. Dia memasukan lagi jarinya tapi kini dua jari sekaligus.
"AAAAAAAARGGHHH!! tolong!" aku semakin menjerit.
Setelah dia puas dengan jarinya dia bangkit dan melepaskan jeans nya Serta celana dalamnya hingga kini nampak sebuah kontol yang begitu besar panjang dan sangat berurat jauh beda dengan kontol suamiku...

Bersambung...

3 komentar: